Tuesday, April 17, 2007

PRAHA (PRAGUE/PRAG)

Akhir bulan November 2006 lalu, saya bersama p. Andrian berkesempatan mengunjungi Praha ibukota Republik Ceko alias Ceska Republica, dalam rangka mengikuti World Methanol Conference yang diselenggarakan oleh CMAI.

Menggunakan Lufthansa flight dari Frankfurt, kami landing di Ruzyne Airport sekitar tengah hari. Airportnya tidak begitu besar (dibandingkan Frankfurt or Franz Joseph Strauss Muenchen), dan relatif sepi (saat kami datang). Setelah tukar uang USD ke CZK (Czech kronner) Langsung ambil taxi ke Hilton Prague. Taxinya adalah sedan Skoda hitam besar yg cukup keren. Supirnya seorang tua (umur limapuluhan) tetapi berbaju rapi bernama Jiri (Versi Inggrisnya George). Airport Ruzyne tidak terlalu jauh jaraknya denga pusat kota, hanya sekitar 30 menit perjalanan dengan Taxi. Di beberapa jalan dilengkapi dengan speed sensor, so Jiri mengemudikan mobilnya dengan pelan saat melewati sensor tersebut. Sampai di Hilton kita bayar 450 CZK (sekitar Rp 225.000).....

Praha adalah kota tua yang indah dengan bangunan berarsitektur baroque. Kota ini dibelah oleh sungai Vltava yang bersih dan beberapa jembatan menghubungkan antara sisi kota yang satu dengan lainnya. Jembatan yang sangat terkenal adalah Karluv Most (Charles Bridge). Jembatan sepanjang sekitar 200 meter ini dibangun oleh raja Charles IV dan sekarang digunakan pejalan kaki sebagai salah satu tujuan wisata utama di Praha. Saat winter juga merupakan musim turis ramai berkunjung ke Praha. Kastil Praha (Prague castle) adalah salah satu "must see object" di Praha. Dari downtown, kastil ini terletak di seberang sungai Vltava, di tempat yang agak membukit sehingga terlihat jelas dari downtown. Di dekat salah satu jembatan, ada perkampungan dan alun-alun yahudi (jewish square) yang mempunyai beberapa synagogue. Konon beberapa abad yang lalu orang yahudi yang merantau ke eropa akhirnya sebagian menetap di Praha. Sebagian lain adalah pelarian dari Jerman saat Hitler berkuasa. Di downtown yang hanya berjarak sepelemparan batu dari ujung Karluv Most, terlihat sangat ramai orang berkumpul dan beraktivitas. Restoran cepat saji dari Amerika terlihat sudah bercokol disini seperti McDonalds, Burger King dan Pizza Hut.

Saya coba juga naik metro (subway kota) dari stasiun dekat Hilton (lupa nama stasiunnya...abis agak susah ejaannya) ke downtown. Jalur metro nya cukup simpel cuma terdiri dari 5 jalur dan sangat mudah dipahami (beda dengan Berlin, Frankfurt, atau Paris yang jalur metro nya agak ruwet). Saya beli tiket sekali jalan di mesin, dengan memasukkan koin. Tidak ada petugas yang menjaga di gate, kita tinggal masukkan tiket ke gate dan langsung turun tangga ke stasiun. Gak sampe 2 menit menunggu, kereta dah datang. Semenit kemudian kereta berangkat. Kira-kira sepuluh menit kemudian saya sudah sampe di downtown (stasiunnya lupa) dan keluar stasiun dah muncul ditengah-tengah downtown tempat orang jualan suvenir.

Untuk urusan makan, Praha juga relatif lebih murah dibandingkan kota di Jerman. Tetapi rekan kami Dr. Marcus Michel dari SudChemie mengatakan bahwa saat ini makanan di Praha jauh lebih mahal dibandingkan zaman komunis dulu (masih Cekoslovakia), karena kiblat mereka sudah mengarah ke Uni Eropa dan standar kehidupan juga dengan cepat naik. Kami ditraktir dinner oleh Marcus dan Norbert di sebuah rumah makan sederhana (pelayannya cuma satu) dan cuma habis sekitar 1200 CZK (sekitar 600 ribu rupiah). Kebalikan dari itu sehari sebelumnya kami juga dijamu oleh Michael Fjording dan Anja Nielsen teman dari Haldor Topsoe Denmark di restoran elite bernama Modre Ryuze (Mawar Biru). Letak restorannya di bawah tanah (kayak bunker), tetapi designnya unik dan pelayanannya sangat baik dilengkapi dengan live piano. Kami berempat menghabiskan sekitar 5500 CZK (wooow.......2,75 jt rupiah).........

Hari terakhir setelah berburu suvenir, kami cek out dari Hilton dan ambil Taxi ke Ruzyne. Rupanya kalo taxi dari Hilton tidak memakai argo melainkan dihitung berdasarkan ring (seperti taxi di jogja). karena Ruzyne masuk di ring 2, maka tarifnya 750 CZK (350 ribu rupiah...alamaak) jauh lebih mahal dibandingkan Ruzyne-Hilton....gk ada pilihan lagi sih..........
Tetapi bagaimanapun Praha memang berkesan karena keindahannya..........suatu saat ingin rasanya kembali ke sana di winter time dengan keluarga............insya Allah

No comments: